Jalan-Jalan Santai: “Senbei” Lezat

Bertemu kembali dengan Tokio.
Pada kesempatan ini saya akan memperkenalkan “senbei” yang murah dan lezat.

Saya akhir-akhir ini sering pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan, dan selalu mampir ke corner makanan ringan, memilih beberapa jenis dan memasukannya kedalam keranjang belanja.
Biasanya yang dibeli adalah sejenis makanan yang manis seperti coklat, atau kacang-kacangan, tetapi saat itu kebetulan melihat tumpukan “marui daizu senbei/kerupuk beras kedelai bulat” yang sedang di obral. Tertarik dengan harga murahnya, saya mencoba untuk membeli satu bungkus.
Pertama, “senbei” dibuat dengan menambahkan air mendidih ke dalam tepung beras (jenis beras bukan ketan), mengukusnya, dan hasil kukusannya direnggangkan sehingga merata. selanjutnya, dikeringkan dan dipanggang. “Senbei” telah dimakan sebagai cemilan di Jepang sejak zaman dahulu.
Mungkin Anda juga bisa membayangkan rasanya karena cemilan sejenis yang berasal dari olahan beras banyak ragamnya diberbagai penjuru dunia ini, walaupun mungkin dengan nama yang berbeda.

Pada kali ini saya ingin memperkenalkan “senbei dengan kedelai bulat beraroma edamame” yang dibuat oleh produsen makanan ringan bernama Sanko Seika. Ketika ditelusuri, saya menemukan bahwa perusahaan ini merupakan dua besar produsen “senbei” di Jepang. Produk “senbei” nya banyak dijumpai di berbagai mini market, seperti “senbei” jenis “yuki no yado” yang diatas permukaannya dituangkan sirup gula yang dikeringkan, atau “senbei” yang ditaburi topping almon dan keju diatas permukaannya, dan lain-lain. Tetapi, saya jarang melihat “senbei” yang ditaburi kedelai bulat beraroma edamame ini. Pada awalnya, ini adalah “senbei” yang dijual dengan rasa “shoyu/kecap asing Jepang” selama beberapa tahun lalu, kemudian dua tahun yang lalu uji coba penjualan jenis senbei dengan kedelai bulat beraroma edamame ini dilakukan dalam jangka waktu yang terbatas, dan ternyata produknya diterima dengan sangat baik sehingga penjualan resmi dimulai pada musim semi ini. Dari sisi rasa, “senbei” ini banyak mengandung butiran kedelai hitam, dan saat disantap, aroma edamame dan rasa asinnya berpadu dengan sempurna. Sepertinya, sekali mencoba memakannya maka akan terus ketagihan. Hal lainnya yang saya sukai adalah setiap bungkusnya berisi 10 buah “senbei”. Didalam satu bungkusnya, setiap “senbei” dikemas dalam kantong tersendiri, sehingga kita selalu dapat menikmati tekstur yang renyah tanpa menjadi anyep karena lembab.
Jika tertarik, silahkan searching akrena produknya juga dijual secara online.

Artikel terkait

Jalan-Jalan Santai: Kota Bawah Tanah Stasiun Tokyo

Jalan-Jalan Santai: “Yokohama Minato Mirai 21”

Jalan-Jalan Santai: Buah Pir Funabashi

Jalan-jalan santai: Makanan Khas Lokal yang Terkenal

Jalan-Jalan Santai: Makanan Kyoto

Jalan-Jalan Santai: Edisi Pasukan Bela Diri Darat dan Tempat Pemandian Umum

Berkeliling di Funabashi: Edisi Sauna

Mengenal Kota Funabashi: Edisi Kota Baru

Jalan-Jalan Santai: Akihabara dan AKB48

Profile

Tokio
Tokio
Saya tinggal bersama istri saya di Prefektur Chiba, sebelah Tokyo.
Kedua putranya hidup mandiri.
Baru-baru ini, putra sulung saya mempunyai seorang putri dan sekarang kami mempunyai seorang cucu!

Artikel terkait