
Perjalanan Darat ke Prefektur Chiba dan Hidangan laut
Pada liburan di bulan November, saya dan keluarga memutuskan untuk berkendara dari Yokohama ke Minamiboso yang terletak didaerah Chiba. Saya tidak punya tujuan tertentu dalam perjalanan tersebut, sehingga terpikir untuk mencoba “kaisendon” atau seafood bowl. Saya mampir ke “Boso-no-Eki Tomiura”, yaitu sebuah fasilitas komersial di taman hiburan yang dioperasikan langsung oleh para pedagang grosir makanan laut. Saya memilih Tomiura-tei dari sekian banyak restoran seafood di Prefektur Chiba. Ini adalah restoran di mana kita dapat menyantap makanan laut segar seperti “kaisendon” serta set makanan “sashimi” (daging ikan mentah) ikan Boso lokal. Restoran ini memiliki menu dengan harga yang reasonable serta dapat dengan mudah dikunjungi oleh siapa pun. Ngomong-ngomong, sepertinya masyarakat Indonesia belum memiliki budaya makan ikan mentah ya?. Padahal sampai saat ini, makanan Jepang yang paling populer masih “sushi”, urutan kedua adalah “ramen” (Apakah ramen itu makanan Jepang??). Urutan ketiga adalah “Udon”, selanjutnya disusul oleh “Takoyaki”, “Gyudon”, dan “Yakiniku”. Saat orang Indonesia datang ke Jepang, saya mendengar bahwa “sushi” itu populer untuk wisatawan dari Indonesia, dan jumlah orang yang suka makan “sashimi” katanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kembali ke “Tomiura-tei”, saya telah memilih beberapa restoran berdasarkan pencarian awal saya, tetapi memutuskan untuk restoran ini berdasarkan foto menu dan foto yang diposting di media sosialnya.
Kami tiba di lokasinya sebelum jam 10 pagi dan sudah ada beberapa orang yang mengantri. Kami di infokan bahwa itu bukan restoran yang antreannya panjang, jadi kami berjalan-jalan dulu di sekitar restoran tersebut, dan memang tidak lama kemudian segera dapat masuk ke restoran tersebut. Restorannya dibuka pada jam 10:30 pagi. Item menu yang saya pesan adalah “Tomiura-don” dan “Tuna Sanshoku-don”. Kedua menu tersebut dihidangkan dengan sup miso rumput laut, dan 90% memuaskan. Pengurangan poin 10% karena mangkuknya lebih kecil dari yang saya harapkan. Saya mungkin bodoh karena membayangkan ukuran semangkuk ramen!. Saat disajikan, saya tersadar dan berpikir, “Nah, inilah yang ditunggu”. Meskipun begitu, potongan sashimi-nya tebal, besar, dan volumenya banyak. Saya sangat puas dengan sajiannya karena sama dengan yang ditampilkan pada foto pamfletnya. Rasanya juga segar dengan isi yang banyak. Jika anda berasal dari Indonesia, mengapa tidak mencoba “kaisendon” segar di Tomiura-tei saat berkunjung ke Jepang?.

Selanjutnya, restoran lain yang menarik perhatian saya adalah Tendon Ushioya. Menu lezatnya menyajikan beberapa potongan tempura seafood berukuran besar yang meluap dari mangkuk. Saya pikir saya akan mampir ke toko ini pada kunjungan berikutnya ke Minamiboso. Kemudian, saya kembali pulang sebelum tengah hari, tapi kalau ditanya apa point penting dari perjalanan.

Putri saya yang baru mendapatkan SIM telah melatih kemampuannya dalam berkendara ke utara melalui Rute Nasional 127 dari Kota Minamiboso melalui Kota Kyonan, Distrik Awa, kota Futtsu, dan kota Kimitsu, hingga pemberhentian terakhir di kota Kisazaru, kemudian kembali menggunakan jalur Aqua.
Profile

-
Seorang anak pantai asli yang lahir di Kota Yokohama, Prefektur Kanagawa. Saya seorang pria tua yang menyukai golf!
Berapa tahun lagi saya bisa bermain golf?
Dia bekerja keras setiap hari untuk menjaga jarak, meningkatkan tekniknya, dan bersaing dalam golf kompetitif.
Hobi lainnya: berkebun, bernyanyi dengan suara keras, menonton pertandingan bisbol, dll.
Latest entries
Food2025.06.11Memikirkan tentang Periode Jomon Sambil Memakan “Iseki Monaka”
Travel2025.05.21Perjalanan Darat ke Prefektur Chiba dan Hidangan laut
Sports2025.04.14Menyaksikan Pertandingan Baseball Profesional melalui Public Viewing
Lifestyle2025.03.10Kebun Rumah yang Sebesar Dahi Kucing, Bag.8: Bunga yang Bertebangan Entah dari Mana