Berkunjungi ke Antenna Shop [2]

Suatu hari menjelang musim hujan tiba, hari-hari panas berlanjut hingga suhunya dapat mencapai lebih dari 30 derajat celcius setiap harinya, saya berkunjung ke “COCO SHIGA” yang merupakan antenna shop prefektur Shiga. “Coco Shiga” terletak di Nihonbashi. Tujuan kali ini adalah “Tennen Biwamasu Gozen (Hidangan mewah dengan ikan forel alami dari danau Biwa) yang merupakan menu terbatas dari restoran “Oumigyu Morishima Kankankan” pada bulan Juli. Restoran ini terletak di lantai dua Antenna Shop “coco shiga”. (catatan: Antenna shop adalah toko yang menjual berbagai produk khas suatu daerah).
Kita bisa melihat “Hikonyan (Karakter yang merupakan maskot kota Hikone di prefektur Shiga)” dari jendela restoran “Oumigyu Morishima Kankankan” dilantai dua.
Sebenarnya saya selalu ingin berkunjung restoran ini sejak menerima pamflet restorannya saat saya membeli “konnyaku” merah di Antenna Shop tersebut.
Ikan Biwamasu tersebut direkomendasikan teman saya. Ia mengatakan: “Cobalah makan jika punya kesempatan”.
Musim panas (Sekitar bulan Juli hingga bulan Augast) adalah musim ikan Biwamasu berwarna merah muda cerah yang memiliki lemak berkualitas tinggi, yang membuat ikan Biwamasu musim akan terasa sangat lezat.
Saya sangat senang mendapatkan kesempatan ini.

Inilah “Tennen Biwamasu Gozen”! Nasi yang diatasnya ditaruh ikan Biwamasu terlihat begitu menawan.
Ikan Biwamasu ini dipancing dengan tongkat pancing (Ipponzuri). Pertamanya saya menikmatinya sebagai sashimi (daging ikan mentah) yang dicelupkan kepada shoyu (kecap asin).
Daging ikannya lembut sekali sehingga meleleh di dalam mulut. Walaupun mengandung banyak lemak tetapi rasanya tidak menjemukan. Sangat lezat!
Sepertinya saya bisa makan dengan tidak terbatas! Kemudian saya menikmati ikan Biwamasunya sebagai “Ochazuke”, karena hidangan tersebut terdapat kaldunya juga.
Saya dapat memakan dengan mudah. Kedua cara makan ikan Biwamasu itu enak, walaupun saya lebih suka dibuat Sashimi.
Asinan sayur, kacang udang, tsukudani ikan “koayu” kecil (Tsukudani adalah salah satu nya makanan tradisional Jepnag dan rasanya asin manis), dan daging sapi serta konnyaku merah yang digodok dengan lada Jepang dari prefektur Shiga juga semuanya lezat. Namun saya mungkin akan memilih Sashimi untuk gigitan terakhirnya. Semuanya sangat lezat sehingga saya ingin tambah lagi.

Teman saya yang saya berkunjung bersama lebih suka daging daripada ikan, jadi ia memilih “Junjun Hamburg steak Gozen” yang dibuat dari hidangan tradisional prefektur Shiga yang membumbui daging Bernama “Junjun” dan ikan ala Sukiyaki, menjadi hamburger.
Makan hamburg steak manis pedas yang dicelupkan ke telur kuning, terasa lezat dan rasanya seperti Sukiyaki.
Munurutnya hamburgnya memang enak, tetapi “Tyouji Fu” (Bekatul gandum ciri khas prefektur Shiga) yang kenyal itu lebih enak.
Kita dapat makan “Junjun Hamburg steak Gozen” setiap hari, tetapi hanya disediakan sebagai menu makan siang.
Saya ingin mencobanya kalau berkunjungi lagi.

Ikan Danau Biwa yang terletak di Prefektur Shiga merupakan danau terbesar di Jepang dan memiliki salah satu Sejarah tertua didunia. Hanya sekitar 20 danau (danau purba) didunia yang memiliki Sejarah lebih dari 100 ribu tahun dan memiliki spesies endemik. Danau Biwa adalah salah satunya. Selama kurun waktu sekitar 400 ribu tahun, sejak danau Biwa menjadi seperti Sekaran ini, beberapa organisme di dananu Biwa telah berevolusi secara alami, yang kemudian memunculkan spesies endemic yang hanya ditemukan di Danau Biwa.

Ikan Biwamasu yang kali ini saya makan adalah ikan air tawar endemik Danau Biwa yang termasuk dalam ordo Salmonidae. Ikan ini hidup dengan berkeliling di danau Biwa selama dua tahun setengah hingga tiga tahun setengah, kemudian ketika sudah besar maka akan naik ke hilir sungai tempat asalnya untuk bertelur.
Di Danau Biwa mereka tumbuh dengan memakan ikan kecil seperti ikan “koayu” dan udang di danau. Karena memakan ikan koayu membuat lemak tebal pada daging ikan biwamasu. Kemudian pigmen dari udang membuatnya memiliki warna merah muda cerah. Ikan biwamasu dapat tumbuh dengan ukuran terbesarnya yang memiliki panjang hingga sekitar 60cm.
Karena ikan Biwamasu adalah jenis yang hampir terancam jadi terdapat jangka waktu yang diizinkan untuk memancingnya. Dan peraturannya tersebut ditentukan secara terperinci.
Munurutnya Asosiasi Koperasi Perikanan Prefektur Shiga sudah lama melakukan proses pembiakan selama bertahun-tahun. Mereka menangkap indukan liar, mengumpulkan telurnya, benihnya diternakkan, kemudian setelah benihnya cukup besar maka dilepaskan Kembali ke alam liar.

Berkat upaya untuk melestarikan ikan Biwamasu tersebut, sampai dengan sekarang kita masih dapat memakannya.
Biwamasu yang disebut juga sebagai perhiasan danau Biwa. Jika anda memiliki kesempatan, cobalah makan Biwamasu.

【関連記事】

Berkunjungi ke Antenna Shop[1]

Profile

melon bread
melon bread
Saya suka roti melon.
Saya menulis artikel berdasarkan keinginan hati saya, seperti mengunjungi museum, galeri seni, dan pertunjukan teater.

Artikel terkait