
Film “Love Letter” yang Menyuguhkan Pemandangan Musim Dingin yang Indah
Film Love Letter adalah karya film panjang pertama dari sutradara Shunji Iwai yang dirilis pada tahun 1995. Film ini merupakan kisah cinta yang sangat romantis dan penuh kelembutan, dengan latar belakang musim dingin di Jepang.
Cerita dimulai dari seorang perempuan bernama Watanabe Hiroko (diperankan oleh Miho Nakayama), yang kehilangan tunangannya karena sebuah tragedi. Pada suatu hari, ia mengirim surat ke alamat lama tunangannya, meskipun tahu bahwa tidak akan mendapatkan suatu jawaban. Ia menuliskan surat itu seolah-olah sedang menyampaikan isi hatinya. Tetapi, secara mengejutkan, ternyata datang sebuah balasan. Pengirim surat balasannya adalah seorang perempuan bernama Fujii Itsuki (juga diperankan oleh Miho Nakayama), yang kebetulan memiliki nama yang sama persis dengan almarhum tunangannya. Dari titik ini, masa lalu dan masa kini, yaitu antara sebuah kenangan dan suatu kebetulan, mulai saling bersinggungan. Dalam latar yang tenang dan bersalju khas Jepang, kenangan tentang cinta pertama perlahan-lahan terungkap dengan lembut.
Daya tarik utama film ini terletak pada keindahan visualnya yang nyaris seperti dalam mimpi, seperti cahaya hangat berwarna jingga yang menyebar dari perapian, atau sinar terang yang masuk dari jendela perpustakaan dan membungkus para tokohnya. Semua alur ceritanya ditampilkan dengan sangat halus dan menyentuh, tanpa menghadirkan alur yang dramatis atau penuh kejutan. Film ini justru memikatnya melalui keheningan, “ma” atau jeda / hening dalam budaya Jepang dan ketenangan latarnya seperti lanskap bersalju, yang tampaknya membekas di hati para penontonnya.
Miho Nakayama memerankan dua tokoh sekaligus dalam film ini. Walaupun ceritanya melibatkan perpotongan waktu dan kenangan yang berpotensi membingungkan, penyajiannya sangat rapi dan detailnya diperhatikan dengan sangat teliti.


Karya ini telah meraih berbagai penghargaan dalam ajang Japan Academy Film Prize ke-19. Selain memenangkan Penghargaan Film Terbaik, penghargaan lainnya yang diraih adalah: aktor Etsushi Toyokawa pemeran karakter Akiba Shigeru yang menerima Penghargaan Aktor Pendukung Terbaik serta Penghargaan Popularitas (kategori aktor). Kemudian Takashi Kashiwabara, yang memerankan Fujii Itsuki saat remaja, dan Miki Sakai, yang memerankan Fujii Itsuki saat kecil, masing-masing meraih Penghargaan Pendatang Baru Terbaik. Sementara itu, REMEDIOS yang bertanggung jawab atas musik dalam film ini menerima Penghargaan Musik Terbaik. Miho Nakayama, yang memainkan dua peran sekaligus juga dianugerahi Penghargaan Blue Ribbon serta berbagai penghargaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa film ini sangat dihargai oleh masyarakat pada saat itu.
Selain penghargaan di dalam negeri, film ini juga tercatat memperoleh pengakuan tinggi di luar negeri, khususnya di kawasan Asia. Saat ditayangkan di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1999, film ini mampu meraih popularitas besar. Pengaruh film ini yang kemudian memicu lonjakan jumlah wisatawan ke Otaru saat musim dingin. Bahkan hingga kini, tiga puluh tahun setelah penayangannya, kota Otaru sebagai lokasi pengambilan gambar filmnya masih kerap dikunjungi oleh para penggemar dari berbagai negara.
Ketika film ini dirilis pada tahun 1995, internet belum berkembang pesat seperti saat ini dan media sosial pun belum ada. Meskipun demikian, film ini dapat menarik banyak penonton dan mendapatkan penilaian yang tinggi. Dengan mengangkat tema “surat”, yang sekarang sudah jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, film ini dapat memberikan nuansa nostalgia yang kontras dengan situasi zaman sekarang.
Tahun 2025 adalah periode 30 tahun sejak penayangan perdananya. Mungkin ini merupakan saat yang tepat untuk menontonnya kembali. Bagi yang pernah menontonnya, film ini akan membangkitkan kenangan lama. Sementara bagi yang baru pertama kali menonton, film ini juga tetap mampu menghadirkan perasaan nostalgia. Ini Adalah film yang cocok untuk dinikmati oleh semua generasi.
Profile
- Karena memburuknya waktu, masalah muncul di sana-sini dan saya saat ini berada di rumah sakit. Kecepatan berjalan 5km/jam
Latest entries
Food2025.12.17Bumbu yang Dicintai Masyarakat Jepang: “Shichimi Togarashi”
Lifestyle2025.12.15Film “Love Letter” yang Menyuguhkan Pemandangan Musim Dingin yang Indah
Food2025.10.15Bersedia Meninggal demi Menikmatinya?? Soul food Jepang “Ozoni”
Lifestyle2025.07.07Perbandingan Desain Barang Kebutuhan Sehari-hari Jepang











