“Umeboshi”

Buah Plum dari pohon plum sangat akrab di telinga masyarakat Jepang, dan populer sebagai berbagai macam makanan olahan seperti “umeshu” (minuman keras terbuat dari plum), selai plum, dan lain-lain. “Umeboshi/acar plum” adalah salah satu makanan olahan plum yang dibuat dengan cara mengasinkan buah plum dengan garam lalu menjemurnya di bawah sinar matahari. Ini merupakan makanan olahan yang sangat familiar di kalangan masyarakat Jepang sehingga dapat dikatakan bahwa “umeboshi” tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Seperti menjadikan “umeboshi” sebagai isi “onigiri/nasi kepal Jepang”, lauk-pauk dalam kotak bekal makan, atau dimakan dengan “ochazuke/ nasi yang ditambah air teh”.

Sebagai informasi tambahan, di Jepang terdapat “bento/kotak nasi” yang hanya berisi nasi dan acar plum di tengahnya disebut “Hinomaru bento”, karena bentuknya yang menyerupai bendera Jepang yaitu lingkaran merah (dari “umeboshi”) dengan latar belakang nasi putih.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin sedikit orang yang membuat “umeboshi” di rumah karena proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari membutuhkan waktu dan tenaga. Sekarang kebanyakan masyarakat Jepang lebih memilih untuk membeli produk yang tersedia secara komersial di supermarket.
“Umeboshi” yang dibuat dengan metode tradisional rasanya sangat asam. Sehingga untuk yang tidak menyukai rasa asam, biasanya “umeboshi” diberi tambahan madu agar lebih manis dan mudah disantap. Saya sendiri lebih senang dengan “umeboshi” asam yang biasa dibuat nenek, yang sangat asin sehingga membuat wajah kita dapat berubah saat menggigitnya. Pengaruh dari kandungan asam sitrat/ citric acid adalah yang menyebabkan rasa “umeboshi” menjadi asam. Komponen yang sama yang ditemukan juga dalam lemon dan grapefruit.
“Umeboshi” memiliki sejarah yang sangat panjang, dan awal mula diperkenalkan ke Jepang dari negara asalnya Tiongkok pada periode Nara (sekitar tahun 710 hingga 794 M).
Konon selama “sengoku jidai/periode perang saudara”, para samurai membawa “umeboshi” sebagai makanan portabel selama pertempuran karena dapat disimpan dalam waktu yang lama dan kaya dengan nutrisi.

Umeboshi juga dikatakan memiliki berbagai efek yang baik untuk kesehatan, seperti: meningkatkan nafsu makan, memulihkan kelelahan, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatur fungsi usus, dan lain-lain. Sehingga pada saat sedang tidak enak badan dan tidak nafsu makan, seperti ketika masuk angin, banyak orang Jepang yang menyantap hidangan penutupnya dengan memakan “okayu/bubur” (nasi yang dimasak dengan banyak air agar empuk) dan “umeboshi”.
Di hotel Jepang, “umeboshi” mungkin akan menjadi salah satu menu jika sarapannya bergaya prasmanan. Jadi jika ada kesempatan, silakan mencobanya.

Profile

YOZO
YOZO
Lahir di Osaka dan dibesarkan di Tokyo, ia tergabung dalam sebuah agensi hiburan sejak kecil dan bekerja di sana selama beberapa tahun.
Saya seorang pria paruh baya yang suka pergi ke perkemahan tua, burung liar, kopi, dan musik klasik.

Artikel terkait