Waistcoat, Vest, Gilet

“Kelihatannya mirip dengan baju overall, tapi ini disebut salopette”
Istilah tersebut diperkenalkan pada program informasi TV.
Ketika berbicara tentang item fashion, kita mungkin akan terkejut saat mengetahui bahwa meskipun sekilas terlihat mirip, ternyata memiliki nama atau istilah yang berbeda. Bahkan tanpa kita sadari mungkin terdapat barang yang sama tetapi memiliki istilah yang berbeda.
Aneh juga bagaimana barang yang sudah familiar dengan kita juga dapat terlihat fresh atau baru hanya dengan mengganti istilahnya.
Di Jepang ada tiga istilah untuk menyebut rompi yaitu “Chokki/waistcoat, besuto/vest, Jire/Gilet” yang menurut saya ini adalah hal yang menarik. Saya dapat membedakan untuk ketiga istilah tersebutnya, dan pada kesempatan ini saya memutuskan untuk lebih menggalinya.

• Chokki/Waistcoat…Suatu teori menyatakan bahwa ini berasal dari kata Jepang “直着/ chokki”
• Besuto/Vest… bahasa Inggris
• Jire/Gilet… bahasa Prancis

Catatan penerjemah: Dalam bahasa Indonesia ketiga kata tersebut semuanya dikenal dengan istilah rompi

Pada dasarnya ketiganya istilah tersebut digunakan dengan arti yang sama meskipun terdapat perbedaan seperti yang disebutkan diatas.
Perbedaannya sangat mudah dipahami, sehingga saya merasa tidak perlu untuk melaksanakan suatu pencarian. Misalnya, saya dapat menebak bahwa “jire/gilet” itu berasal dari bahasa Prancis.
Tetapi jika mempertimbangkan hal ini dari sudut pandang kehidupan sehari-hari dan komunikasi, bagaimana situasi yang akan terjadi?
Misalnya, saya mencoba membayangkan adegan atau situasi yang terjadi pada kehidupan rumah tangga biasa.
Naratornya adalah kakek.

Hari ini, putra saya dan istrinya mengunjungi rumah kami untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Kedua cucu saya, anak siswa SMP dan adiknya akan lulus TK tahun ini juga turut berkunjung, sehingga menjadi sangat meriah.
Saya sedang menonton TV bersama putra saya, sedangkan istri saya sedang berbincang dengan menantu perempuan dengan gembira di dapur sambil memasak. Musim telah menjadi sedikit dingin, sehingga tampaknya hari ini kita semua akan menikmati “nabe/hot pot”. Aromanya tercium enak.

Cucu saya terlihat asyik dengan smart phone dan buku bergambarnya.
[Bu, tolong ambilkan “chokki /rompi” ?]
[Tunggu sebentar. Saya baru saja memilah pakaian untuk musim dingin beberapa hari yang lalu.]
Cuaca dingin yang sesungguhnya belum tiba, sehingga “chokki” cocok untuk kondisi saat ini. Saya berpikir begitu.
Kemudian anak saya berkata, [Ayah, “chokki” itu istilah yang lawas. Istilah saat ini adalah “besuto/Vest”.]
Saya juga sependapat.
Kemudian saya mengulangi permintaan sebelumnya dengan mengatakan, [Bu, tolong ambilkan “besuto”]
Lalu cucu perempuanku menimpali
[Kakek, istilah “besuto” itu lama. Sekarang namanya ‘jire/gilet”] ucapnya sambil tetap fokus dengan ponselnya.
Apa itu “jire”? Saya tidak paham maksudnya, tetapi saya mencoba mengikuti perkataan cucu saya, sehingga kembali mengulangi permintaan kepada istri saya:
[Bu, tolong ambilkan “jire” saya]
[ “jire” itu apa ya Pak?]
Suara istri terdengar agak kesal.

Saya sedikit bingun pada titik ini.

  • Sedikit hening *
    Tiba-tiba, cucu lelaki berumur 4 tahun yang sedang diam-diam membaca buku bergambar, mendongak dan mengatakan sesuatu:
    [Itu kan “chokki”]
    [hah]
    Buku bergambar yang ditunjukkan cucu saya itu disampulnya bertuliskan Nezumi kun no chokki/ rompi tikus.


—————————————————————————————————-
Di sini, saya ingin berpikir dari sudut pandang tokoh utama yaitu si kakek.
Terbayang kelucuannya saat melihatnya kebingungan dengan berbagai istilah dari keluarganya untuk barang yang sama. Hal ini mungkin akan membuat kita tersadar betapa sulitnya berkomunikasi antar generasi.

Sangatlah sulit untuk menemukan bahasa yang sama untuk semua generasi. Hal ini mungkin lebih sulit lagi dalam kasus mode pakaian yang berubah dengan cepat.
Dari segi kronologi generasi, menurut saya di Jepang sudah menjadi hal yang umum untuk pemakaian istilah rompi adalah chokki, besuto, kemudian jire. Tetapi sebenarnya saya pun berharap akan lahir istilah baru selain ketiga nama tersebut. Apa yang selanjutnya akan menjadi populer di pasar Jepang?
Kalau dalam bahasa Indonesia kata besuto adalah “rompi”, mungkin istilah selanjutnya adalah di Jepang menjadi “rompi”.

*1 Nezumi kun no Chokki/rompi tikus…..cerita bergambar dengan karakter utamanya adalah tikus, dan berisi tentang chokki yang dikenakannya.
Ini adalah cerita bergambar yang disukai di Jepang sejak zaman dahulu.

Profile

MA
MA
Temanya adalah “Melihat kehidupan sehari-hari dari sudut pandang yang sedikit berbeda”
Saya menulis tentang hal-hal di sekitar saya, dalam radius sekitar 5 meter.
Seorang desainer grafis yang menyukai musik, seni, dan sastra.

Artikel terkait