Kehebatan Vending Mesin

Vending mesin (mesin penjual otomatis) mulai dibuat pada periode Showa (periode tahun 1926-1989). Desainnya memancarkan keanggunan yang dapat menimbulkan nostalgia ketika melihatnya. Di Jepang telah terjadi booming untuk hal-hal yang membangkitkan suasana periode Showa dalam beberapa tahun terakhir ini karena adanya kerinduan pada masa Showa.

Walaupun belum pernah melihat atau menggunakan vending mesin pada periode showa, tetapi sejak dahulu saya menyukai hal-hal yang bersifat kuno dan selalu ingin mengetahuinya secara detail. Baru-baru ini karena kesukaan saya tersebut maka saya mengunjungi tempat yang saat ini sedang booming. Tempatnya adalah “Chu-ko taiya Ichiba, Cabang Sagamihara”, yang terletak di Sagamihara, Prefektur Kanagawa, Jepang.

https://www.google.co.jp/maps/place//@35.542802,139.3790959,17z?hl=ja&entry=ttu

Bisnis utama tempat tersebut adalah menjual dan memasang ban bekas, tetapi pemiliknya menyiapkan vending mesin bagi pelanggan yang menunggu untuk mengganti ban di toko tersebut. Jumlah vending mesinnya telah meningkat setiap tahunnya. Pada saat ini hampir 80 mesin yang terpasang.

Saya mengunjungi tempat tersebut pada siang hari, dan memang luar biasa, terlihat banyak pelanggan yang berada di sana untuk menggunakan vending mesin termasuk saya. Sungguh menakjubkan bahwa ada begitu banyak vending mesin, dan lebih mengesankan lagi bahwa semuanya masih berfungsi dengan baik.

Saya sangat senang dapat melihat berbagai vending mesin yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya juga dapat melihat berbagai desain minuman kaleng yang diletakkan di vending mesin tersebut (sayangnya hanya pajangan dan saat ini sudah tidak dijual). Saya mulai merasa lapar sehingga mencari vending mesin yang menjual makanan. Awalnya ingin meminum sup untuk menghangatkan badan terlebih dahulu, tetapi supnya sudah kosong sehingga mencoba membeli burger dan sandwich panggang di vending mesin yang terletak disampingnya.

Pada mulanya saya tidak berharap pada rasanya karena terlalu focus terhadap “bagaimana burger yang keluar dari vending machine”. Ternyata rasanya memuaskan karena burgernya lumayan enak dan harganya ramah dikantong yaitu 280 yen (sekitar Rp. 28.000), sedangkan untuk harga sandwich panggang adalah 300 yen (sekitar Rp. 30 ribu).

Selain vending machine, tempat tersebut menyediakan juga mesin permainan “retro” dan “jukebox” yang semuanya dapat dinikmati oleh pengunjung. Hal tersebut menjadikan tempatnya sangat inspiratif dan menarik untuk dikunjungi.

Saya merasa gembira memikirkan bahwa masih ada tempat di Jepang di mana kita dapat bernostalgia baik untuk generasi yang tua dan juga bagi yang muda. Berkeliling ke tempat-tempat wisata yang terkenal memang menarik, tetapi mengunjungi tempat yang agak unik dapat juga menjadi salah satu alternatif tujuan wisata yang menyenangkan.

Bagaimana kalau anda mencoba mengunjungi Chu-ko taiya Ichiba?

Profile

soj_admin
Saya adalah administrator SOJ.
Kami menyajikan kepada Anda realitas kehidupan sehari-hari di Jepang.

Artikel terkait

  1. No comments yet.