Rest area: Oase Perjalanan Darat
Salah satu kesenangan bepergian dengan kendaraan di Jepang adalah fasilitas yang dikenal dengan sebutan ‘michi no eki (stasiun jalan)’ atau mungkin disebut rest area oleh orang Indonesia. ‘Michi no eki’ merupakan fasilitas yang menggabungkan fasilitas istirahat, fasilitas untuk mempromosikan produk daerah, dan lain-lain. Fasilitas ini dibuat melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan Badan Pengelola Jalan di Jepang, serta terdaftar di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata. Sederhananya, ‘Michi no Eki’ adalah tempat beristirahat baik di jalan tol, dan bisa juga tersedia di jalan umum non-toll. Fasilitas ini mulai di ujicoba pada tahun 1991, dan berkembang dengan pesat sehingga pada Tahun 2023 sudah terdapat sekitar 1.200 lokasi ‘Michi no Eki’ terdaftar di seluruh Jepang.
”Michi no Eki” memiliki daya tarik lebih dari sekadar tempat parkir biasa, karena selain tempat parkir gratis dan toilet yang dapat digunakan 24 jam (seringkali sangat bersih), juga terdapat informasi wisata, toko sayuran dan buah-buahan serta oleh-oleh lokal, restoran, serta banyak juga yang memiliki fasilitas onsen (pemandian air panas alami), bahkan ada juga yang memiliki fasilitas ‘dog run’ yaitu semacam tempat bermain untuk hewan bagi mereka yang membawa anjing peliharaannya. Sehingga “Michi no Eki” ini menjadi ibarat oase bagi para pengendara kendaraan. Dibeberapa tempat, ‘Michi no Eki’ ini bahkan menjadi tujuan utama dari perjalanan.
Sebuah gaya hidup yang disebut car stay’ menjadi populer di Jepang akhir akhir ini. Orang lebih memilih tidur di dalam mobil dibandingkan hotel atau tempat lainnya ketika melakukan perjalanan dengan kendaraan. Orang-orang tersebut banyak sekali memanfaatkan fasilitas “Michi no Eki”. Gaya baru tersebut dapat juga menimbulkan image yang positive untuk Jepang, sebagai contoh, fakta bahwa banyak YouTuber wanita yang memposting video ketika menginap di dalam mobil menandakan ciri khas Jepang yang merupakan negara yang aman. Tetapi dengan terjadinya lonjakan jumlah orang yang tidur di dalam mobil selama melakukan perjalanan juga menimbulkan dampak negative. Seperti mencuci piring di toilet, membuang sampah secara sembarangan, dan juga meletakkan meja dan kursi di tempat parkir. Beberapa orang tersebut salah mengira bahwa ini adalah tempat perkemahan, sehingga karena banyak yang melanggar peraturan “Michi no Eki”. Hal tersebut membuat fasilitasnya tidak lagi nyaman untuk dinikmati.
Dalam hal ini harus diingat kesadaran bagi pengguna “Michi no Eki” bahwa ini bukan tempat menginap didalam kendaraan seharian, karena aturan resminya hanya sebagai fasilitas istirahat. Hal ini sangat penting untuk terus mengingatkan kepada para pengendara untuk tetap mengikuti aturan dan etika saat menggunakannya. Sehingga “Michi no Eki” tetap merupakan fasilitas yang nyaman dan menyenangkan bagi yang menggunakannya.
“Michi no Eki” tersebar di seluruh Jepang, tetapi hanya ada satu di Tokyo yang merupakan ibu kota Jepang. Itu yang akan kami coba perkenalkan kali ini, yaitu “Michi no Eki” yang terletak di Hachioji Takiyama.
Ketika mendengar Tokyo, mungkin banyak yang membayangkan kota yang berantakan dengan banyak bangunan dan penduduk yang padat. Tetapi, “Michi no Eki” Hachioji Takiyama yang terletak di Hachioji, berjarak sekitar 50 km dari pusat kota Tokyo, adalah kota alami yang kaya akan sumber daya alam dengan pusat kotanya terletak di Gunung Takao (599m di atas permukaan laut) dimana Sungai Tama mengalir melaluinya.
Bunga dijual di counter toko
“Michi no Eki” Hachioji Takiyama menjual banyak sayuran, buah-buahan, dan telur lokal Hachioji dengan harga yang sangat murah.
Ada juga restoran kecil
Hachioji Ramen. Keistimewaan ramen Hachioji adalah di atasnya ditaburkan bawang bombay cincang dan kuah rasa shoyu (semacam kecap asin khas Jepang) sehingga membuat rasanya menjadi sangat lezat.
Air adalah gratis di restoran Jepang
Profile
-
Lahir di Osaka dan dibesarkan di Tokyo, ia tergabung dalam sebuah agensi hiburan sejak kecil dan bekerja di sana selama beberapa tahun.
Saya seorang pria paruh baya yang suka pergi ke perkemahan tua, burung liar, kopi, dan musik klasik.
Latest entries
- Food2024.11.13Ajifurai/Ikan Makerel Goreng
- Food2024.09.20Chuo usen Coffee Festival
- Lifestyle2024.08.21Trivia Pos Polisi Sukibayashi Ginza Tokyo
- Food2024.07.31Cara Meminum Kopi di Jepang